Minggu, 13 Januari 2013

Dear calon muridku :)

0 comments

Untuk calon murid-muridku.

Adik-adikku, izinkanlah kakak memperkenalkan diri kakak terlebih dahulu. Nama kakak Aima Mufidah, kalian bisa memanggil saya dengan sebutan kak Ai, atau kak Aima. Sebelumnya, kakak akan menjelaskan arti nama kakak terlebih dahulu, kata Aima diambil dari bahasa perancis ‘Aimee’ yang artinya cinta, bisa juga diartikan dalam bahasa jepang “Ai” yang artinya juga cinta. Diartikan dalam bahasa apapun nama kakak selalu cinta ya. Hahahaha. Dan “Mufidah” yang berarti bermanfaat. Jika diterjemahkan secara keseluruhan maka “Cinta yang bermanfaat”. Kata orang, nama adalah doa. Maka, kakak juga berharap begitu. Seomoga dimanapun kakak berada, kakak bisa membawa cinta. Mungkin bukan cinta yang sempurna, tapi setidaknya bisa bermanfaat untuk orang disekitar kakak.

Calon murid-muridku yang selalu dalam lindungan Allah.

Mungkin sebelum ini kita belum saling mengenal, bahkan hanya satu dua diantara kalian yang pernah bertemu dengan kakak secara kebetulan, tapi izinkanlah kakak, untuk masuk kesisi lain dari kehidupan kalian. Membantu kalian belajar. Kakak mungkin bukan guru professional, dengan jam terbang tinggi dan bayaran mahal. Kakak haya seorang mahasiswa tahun kedua dengan pengalaman mengajar nol besar yang mencoba menjadi bagian dari kalian. Mencoba menyampaikan, mentransfer apa yang kakak punya, mengajarkan apa yang pernah kakak dapatkan.

Calon murid-muridku yang baik hatinya.

Ini pengalaman mengajar kakak yang pertama. Kakak harap dapat semenyenangkan yang orang katakan. Maka izinkanlah kakak menjadi bagian dari kalian,tidak lama, hanya 6 bulan dari sekarang. Tidak setiap hari mungkin hanya 2 kali dalam seminggu atau 1 kali dalam seminggu dan bahkan mungkin kita bertemu hanya 1 kali dalam 2 minggu. Tapi dari pertemuan-pertemuan singkat itu, semoga dapat terjalin ikatan yang erat antara kakak dengan kalian.

Calon murid-muridku yang luar biasa.

 Hari ini akan menjadi pertemuan pertama kita. Dan akan menjadi pengalaman pertama kakak berdiri didepan kelas dengan siswa yang sebenarnya. Bukan untuk untuk presentasi seperti yang sering kakak lakukan selama ini. Ini awal dari banyak hal yang akan terjadi dimasa depan untuk kakak tentunya. Dengan bantuan kalian semoga, niat yang selalu ragu untuk terucap, niat yang bahkan tak pernah kakak gumamkan dalam kesendirian, menjadi niat yang mantap saat terucap, menjadi niat yang tak tergoyahkan. Keraguan kakak selama ini, keraguan kakak untuk menjadi seorang guru, semoga akan terhapus saat bertemu kalian siang nanti. Semoga..
Salam sayang dan salam hangat dari kakak Aima.

PS: Cukup panggil kakak dengan sebutan ‘kakak’. Jangan panggil ‘Ibu’. Kakak masih terlalu muda untuk menjadi seorang Ibu :p


Jumat, 11 Januari 2013

Hari ke-10: Dulu..

0 comments
Dulu aku pernah berlari mengejarmu,
Tapi aku terjatuh.
Lalu aku memilih berhenti.
Membiarkanmu terus berlari menjauh.
Dan terus berlari menjauh.

Dulu jantungku berdegup dua kali lebih kencang
saat melihat semburat senyummu.
Walaupun aku tahu itu bukan untukku.
Lalu kemudian, jantung ini berhenti.
Seolah menolak untuk kembali berdetak.

Lalu aku terdiam.
Tersadar.
Kalau kau dan aku bukan untuk menjadi satu.
Aku untuknya dan kau untuk dia.

Rabu, 09 Januari 2013

Hari ke-9: Cuma Curhat.

0 comments
Dunia perkuliahan saya sedang dilanda dilema berkepanjangan. Antara ikut ujian perbaikan Biokimia yang gak tau kapan diadainnya dan gak usah sekalian. Setelah perhitungan Nilai Akhir yang saya hitung sendiri dengan rumus yang saya ciptakan sendiri, kalaupun saya ikut ujian perbaikan terus dapet nilai 75 tetap aja nilai mutunya D -_- Kalo saya mau naik minimal C, itu harus 80. Uyeeeehhhh, kemaren dapet nilai 63 aja udah berasa dewa banget. Agak gak mungkin gitu maksudnya. Kalo 75 ya agak dimungkinkan lah. Lah ini harus 80 biar jadi C. Minjem otaknya Da Vinci dulu kali yaa. Walaupun saya pernah bilang, gak ada yang gak mungkin di Dunia ini, tapi kalau masalah Biokimia maaf-maaf aja. Kemungkinan untuk tidak mungkinnya itu jauh lebih besar -_____- Saya gak tau ini emang dasar sayanya yang kelewat bego atau emang materinya yang kelewat gaje. Saya pilih opsi kedua aja deh *teteuuppp*.

Tapi ni ya, kalo mau menye-menye, kalau mau sebel menggerutu dan sebagainya. Baru Semester 3 aja kepala saya kaya mau pecah. Selain tugas kuliah yang numpuk + Laporan praktikum yang luaaarrr biasa banyak (NUMPUK BANGET LOH! SAMPE TIAP MALEM ADA JADWAL NGERJAIN TUGAS SAMA LAPORAN!), ditambah lagi ujian yang gak kira-kira. Sekali ujian ratusan slide. Dan kalau mau sukses ujiannya, sebelum dipahami harus dihafal dulu. SEMUANYA. Kenapa? Karena, Biologi itu butuh hafalan sebelum pemahaman. Subhanallah.......


Sekarang udah diakhir semester dan tinggal nunggu hasil kerja keras saya selama 4 bulan terakhir. Dari yang gempor ngerjain laporan praktikum tulis tangan sampe ngerjain tugas DDPK dalam waktu semalem, bikin Silabus, Soal, RPP, Analisis SK KD yang ditulis tangan juga. Maaf, di Program Studi saya kurang mengenal fungsi Komputer dan sejenisnya untuk tugas-tugas seperti yang saya sebutkan diatas. Alasannya simpel, kalo Copas masih ada usaha.


Terlepas dari segala keluh kesah diatas, disemester 3 ini saya banyak mendapatkan hikmah.
Yang pertama, kalau ngerjain tugas jangan pake sistem SKS (Sistem Kebut Semalam). Selain capek, kalau gak selesai terpaksa begadang. Belajar juga gitu. Kalau SKS, ingetnya cuma sampe sebelum tidur, bangun tidur materi sudah terbang bersama mimpi -_-
Yang kedua, dengan banyaknya tugas dan ujian, semakin mendekatkan saya dengan teman-teman satu kelas dan satu angkatan. Ada waktu kosong ke kost-an temen, numpang ngerjain laporan, atau skedar numpang tidur. Ada bocoran soal dikit langsung inget temen seangkatan, langsung nyebar kemana-mana, sampe dosennya curiga -_-
Yang ketiga, saya semakin menghargai waktu. Ada jeda setengah jam antara perkuliahan langsung sibuk dengan Laporan masing-masing.

Yang keempat, gambar saya sekarang jauh lebih bagus dari sebelumnya. Kalau sebelumnya gambar kalajengking jadi mirip cicak, sekarang udah ada kemajuan. Gambar nyamuk jadi mirip robot nyamuk :").
Warnanya udah mulai keren, udah ada gradasinya. Kalau sebelumnya yang penting diwarnai, biar cepet maksudnya, sekarang ngewarnai aja bisa seharian -_-


Kalau ditanya harapan saya disemester 3 ini apa, saya sih gak muluk-muluk cukup dapet IP 3,00. Saya udah bersyukur banget lah pokoknya. Biar bisa 24 SKS. Biar cepet lulus. Biar gak nulis laporan praktikum lagi.
Aminnnn

Selasa, 08 Januari 2013

Hari Ke-8: When I see You Smile

0 comments

Dari judulnya seolah-olah saya mau nulis tentang seseorang yang saya suka tapi nyata (ngerti maksud saya gak? kalo gak, udah skip aja). Tulisan ini saya dedikasikan untuk Abang ganteng tercintahhh, Shun Oguri.

Ada yang gak kenal Shun Oguri? Atau ada yang udah kenal? Atau malah ada yang udah pernah ketemu? Kalau belum kenal atau belum pernah ketemu. Yuk kenalan dulu.

Born
Oguri Shun
December 26, 1982 (age 30)
Nationality
Japanese
Occupation
Years active
1994–present
Spouse(s)
Yu Yamada (2012-present)

Pertama kali saya lihat Oguri Shun dia jadi lead actor di drama Rich Man, Poor Woman. Kesan pertama: Senyumnya aaaakkkk bikin melelehhh kaya batu es disiram air panas #lebeehh tapi beneran. Saya itu langsung fix suka sama dramanya gegara senyum si Oguri. Kalo dia gak senyum kaya gitu, mungkin drama ini bakalan tersimpan rapi di harddisk laptop yang gak seberapa ini.

Ini yang bikin saya meleleh



Kalau diliat di Wikipedia, Dorama dan Film abang yang satu ini udah banyaaaakkk banget. Sampe ngitungnya aja capek. Tapi yang baru saya tonton ya cuma Rich Man, Poor Woman. Itu pun hasil rampokan dari laptop temen yang subtitlenya pun english. Padahal nih yaaa, saya itu suka alergi kalo nonton film, drama, atau anime yang subtitlenya english. Mau nonton aja pake mikir artinya apa -_- Untung aja drama ini jalan ceritanya gak membosankan walaupun saya suka gak ngerti sama dialognya, semua tertutupi sama akting kedua lead role yang kawaiii. 
Udahan ya ngomongin doramanya. Kalo penasaran, silahkan download di DramaCrazy (malah promosi -_-)
Back to Oguri Shun.

Masih dari wikipedia, ternyata Oguri Shun ini juga jadi lead role di Live Action Detective Conan the Movie yang pertama sama kedua. Saya kemana aja siiiihh kok belum nonton juga Live action yang ini -_______- Sebagai calon fans saya merasa gagal.
Di Conan Live Action itu, Oguri Shun sama kaya actor actor jepang kebanyakan, pake poni lempar. Dan saya sedikit alergi liat orang-orang berponi lempar, kecuali poni lemparnya Chinen Yuri. Karena alasan poni lempar itulah saya agak-agak males nontonnya.

Dari Wikipedia lagi, ternyata dia juga jadi salah satu lead role di Hana Yori Dango. Itu loh Boys Before Flower versi jepang. Dorama yang ini juga saya belum nonton.Takut kecewa aja. BBF aja saya gak nonton loh. Sebagai pecinta Meteor Garden dari jaman SD saya takut kecewa sama dramanya. Walaupun isi ceritanya gak jauh-jauh beda.

Cukup itu dulu tentang Oguri Shunnya. Walaupun dia gak seganteng Lee Min Ho dan bodynya gak sebagus Siwon Suju dan Song Seung Hoon. Menurut saya akting Oguri Shun patut diperhitungkan (yaiyalaaahh aima secara dia senior di Jepang sono). Pokoknya Oguri Shun akuuuh padamu. LOL.