Minggu, 21 Oktober 2012

Bintang Paling Terang

0 comments
Aku tidak membencimu. Aku hanya berusaha menutupi rasa benci itu.
Aku tidak membencimu, hanya saja aku terlalu mengagumimu.
Aku ingin menjauh, tapi aku tidak bisa menjauh.
Kau seperti magnet dan aku logam tak berdaya yang berusaha menghindari gaya tarik magnet.
Aku mengagumimu. Benar-benar mengagumimu.
Kalau kau pikir aku bodoh, ya aku memang bodoh.
Bodoh, karena mengagumi orang yg aku sudah tau sampai kapan pun tak akan melihat keberadaanku.

Ibarat sebuah pensil, sudah patah tapi aku tetap berusaha menggunakannya.

Aku mungkin tak mahir merangkai kata. Tentu saja, aku tak bisa merangkai kata seindah kau merangkainya. Tapi, kau harus tau aku mahir merangkai perasaanku sampai sedemikian rupa. Sampai kau bahkan tak akan menyadarinya.

Kau tahu, mengagumimu dari kejauhan jauh lebih menyakitkan daripada mengagumimu secara berlebihan.

Tapi setidaknya itu membuatku berangan-angan. Aku menyukaimu. Tentu saja.
aku menyukai senyummu. Aku menyukai cara tertawamu .

Aku menyukai cara berbicaramu, aku menyukai cara berjalanmu. Aku menyukai saat kau nampak bodoh didepan teman-temanmu. Dan aku menyukai caramu memandang dia. Dia yg menempati posisi nomer satu dihatimu.
Kau tahu, aku menyukai semua dari dirimu. Bahkan, sesuatu yg menyakitkan untukku.
aku menyukaimu, tapi bukan berarti aku harus memilikimu.

Bodoh? Tentu saja. Munafik? Tentu saja tidak. Itu keputusanku.
Mengagumi bukan berarti harus memiliki, sekalipun kagum itu berubah menjadi cinta.
kau ibarat bintang yg bersinar terang di antara gelap malam, dan aku satu dari sekian juta makhluk hidup yg terpaku mengagumi bintang dari kejauhan, lalu bagaimana bisa aku bermimpi memiliki bintang?

Aku hanya ingin mengagumimu dari kejauhan. Tidak lebih. Dan Tidak akan pernah meminta lebih. Lagi pula salah satu temanku bilang, "bintang hanya indah jika dilihat dari kejauhan". Sama dengan aku melihatmu, jika terlalu dekat, aku takut rasa kagum itu perlahan akan memudar. Jadi, biarkan aku mengagumimu dari kejauhan. Tanpa perlu kau tahu. Tanpa perlu kau menyadari keberadaanku.
Biarkan rasa kagum itu mengalir apa adanya, dan tidak cepat tertutupi oleh cahaya. Biarkan tetap ada, sampai sang waktu perlahan meredupkannya.
Terimakasih telah menjadi bintang paling terang diantara semua bintang.




Sirius, bintang paling terang dijagat raya


image: google