Sabtu, 01 September 2012

Fans Nomer Satu

Diantara gemericik air aku masih memikirkannya. Ah, senyum itu. Senyum yang selalu berhasil membuatku terlihat bodoh. Atau mungkin aku memang selalu terlihat bodoh setiap bertemu dengannya. Aku menyukainya. Aku menyukai saat dia tersenyum, aku menyukai saat dia menatap kearahku. Walaupun aku tahu kalau tatapan itu tidak berarti apa-apa. Walaupun aku tahu kalau dia bahkan tidak menganggapku ada. Tapi aku tetap menyukainya.

Sejak aku putuskan untuk menyukainya, aku juga memutuskan untuk menjadi seorang pengagum rahasia. Aku tidak ingin memperjelas yang aku rasakan. Aku tidak berharap banya. Aku tidak berharap dia merasakan hal yang sama dengan yang aku rasakan. Bukan karena aku egois, aku tahu dia menyukai orang lain. Tentu saja bukan diriku. Tapi bukan berarti karena itu aku jadi berhenti menyukainya. Tentu saja tidak. Aku menyukainya. Dan seperti yang sudah sering aku katakan, aku menyukainya karena aku adalah Fans nomer satu. Tidak lebih. Dan tidak akan meminta lebih.

Karena aku menyukainya, aku akan selalu mendukungnya. Membantunya dari kejauhan. Tidak masalah kalaupun dia sama sekali tidak menyadari apa yang aku lakukan. Bukankan memang itu yang seharusnya dilakukan oleh seorang fans nomer satu?

0 comments:

Posting Komentar