Antara Aku dan Hujan

Aku dan Hujan teman lama yang akan menjadi teman selamanya.

Aku dan hujan.

Ada ikatan yang menyatukan kami.

Bukan karena hujan mencintai daun dan aku juga mencintai daun.

Bukan itu.

Aku dan hujan punya ikatan istimewa.

Ketika hujan turun, ia membantuku mengingatmu.

Ketika hujan turun, ia membuatku merindukanmu.

Bukan berarti kalau hujan turun aku tidak merindukanmu dan tidak mengingatmu.

Tapi, karena hujan turun ingatan dan rinduku semakin nyata.

Aku tahu hujan mencintai daun.

Itulah sebabnya ia turun untuk membantu daun tumbuh cantik dan sempurna.

Tapi hujan terlalu takut menyatakan perasaannya.

Bukan berarti dia pengecut.

Tapi karena hujan tau kalau mereka tak akan pernah bersatu.

Hujan hanyalah tetesan air yang membantu daun dari kejauhan.

Sama sepertiku.

Aku terlalu takut bahkan hanya untuk memperjelas perasaanku.

Bukan karena aku pengecut.

Aku sama seperti hujan.

Aku hanya ingin membantumu dari kejauhan.

Hujan tak pernah benar-benar pergi meninggalkan daun.

Sama sepertiku yang tak pernah benar-benar meninggalkanmu.                

              

Aima Mufidah 26 Agustus 2012 20:01

Picture: Hasil pencarian mr. Google

Di antara pohon maple itu

Aku ingin berjalan di antara merahnya daun maple saat musim gugur tiba.

Tentu saja dengan kamu.

Menikmati indahnya daun-daun maple yang berserakan disepanjang jalan.

Aku ingin berjalan diantara merahnya daun maple

Sambil bernyanyi riang bersamamu

Membuatmu tertawa dan melihatmu tersenyum penuh makna

Aku ingin berada disana, bersamamu

Berbagi cerita dibawah langit musim gugur dan angin musim dingin yang mulai menghampiri

Mengajakmu bermain dan menari

Menghabiskan banyak waktu sepanjang hari

Aku ingin terus bersamamu disana.

Diantara pohon maple yang berguguran.

Aku ingin bersamamu sampai musim gugur benar-benar pergi.

Karena musim gugur aku bahagia.

Karena denganmu aku bahagia. 

Karena kamu membuat konsep bahagia menjadi sangat sederhana.